Baru
– baru ini atau lebih tepatnya pasca penembakan di Masjid Al Noor dan Linwood
Islamic Center di Christchurch, Selandia baru, para gamers dikejutkan dengan sebuah kabar bahwa Majelis Ulama Indonesia
atau MUI telah mempertimbangkan untuk mengharamkan PUBG khususnya dan game
secara umum. Sebab beberapa pihak mengatakan bahwa salah satu penyebab
penembakan di Selandia baru tersebut dipicu oleh dampak negatif dari bermain
game, dalam hal ini game yang berbau kekerasan seperti halnya PUBG. Apa benar
kayak gitu? Jadi game PUBG di haramkan dong? Bagaimana nasib game yang
lain?
Hal pertama yang harus kita pahami
terlebih dahulu adalah apa manfaat dan kerugiaan dari bermain game yang
dirasakan buat para gamers atau
pemainnya. Pertama dari sisi manfaat, game
itu bisa bikin para pemainnya tahu bahasa inggris, baik pasif ataupun aktif.
Selain itu game ini bisa menjadi hiburan tersendiri, khususnya bagi mereka yang
anak rumahan. Game pun bagi sebagian
orang terbukti sebagai media untuk menghemat keuangan, sebab dengan bermain
game kita nggak perlu menghabiskan uang untuk jalan – jalan nggak jelas ke sana
kemari, nggak perlu shooping – shooping,
nggak perlu traveling – traveling dan
lain – lain yang bikin pengeluaran pribadi kita membengkak. Kalaupun ada
pengeluaran, paling buat beli minuman sama snack
aja udah cukup buat temenin nge-game.
Selain itu, game juga bisa bikin anak
– anak mudah terhindar dari pergaulan bebas, bisa juga mempererat hubungan
antar anggota keluarga karena anak cenderung jadi lebih suka dirumah, biasanya
sih ayah dan anak (laki – laki), asalkan nggak berlebihan ya.
Setelah tahu manfaat atau dampak
positifnya, maka coba ketahui dampak negatifnya atau kerugian dari main game. Pertama, lupa waktu. Dengan
bermain game bisa bikin orang
khususnya anak – anak ketagihan. Kalau udah ketagihan, mainnya pasti berlebihan.
Kalau main game berlebihan seringkali bikin lupa waktu yang ujung – ujungnya jadi
lupa beribadah, lupa tidur atau tidurnya larut malam alias menyakiti diri
sendiri alias mengundang penyakit, bikin lupa sama istri atau suami atau anak, lupa
atau malas atau menunda bikin tugas. Kedua, pengaruh negatif moral. Yang kedua
ini lebih dikhususkan ke game online,
khususnya lagi game online yang gratisan
atau murah dimana seringkali banyak dijumpai kata – kata maupun kalimat mutiara
yang keluar dari para players, baik
lisan maupun tulisan. Kata - kata
mutiara ini yang kemudian menular dari player
satu ke player lainnya, baik player remaja atau dewasa umumnya maupun
players anak – anak khususnya yang
tentunya mempengaruhi emosi dan moral. Apalagi mengingat masyarakat Indonesia
khususnya kalangan mudanya tu kebanyakan cenderung ikutin apa yang lagi tren,
tanpa dipikirin lebih dalam lagi terkait baik-buruknya sehingga hal – hal yang
lagi nge tren sekalipun itu negatif dianggap wajar oleh orang khususnya
kalangan muda, “kalau nggak gitu nggak gaul” barangkali begitu. Apalagi jika game yang dimainkan tersebut mengandung
nilai moral yang negatif, maka semakin buruklah dampaknya kepada kita khususnya
anak muda lebih khususnya lagi anak – anak yang belum tahu membedakan mana yang
baik dan buruk.
Terkait game PUBG sendiri sebenarnya menurut penulis itu game yang mengandung hal negatif didalamnya. Kenapa? Sederhana aja,
karena dalam game itu nggak ada pihak
yang baik dan pihak yang buruk. Semua saling melukai dan membunuh untuk
bertahan hidup. Menurut penulis, game ini setidaknya nggak seharusnya dikonsumsi
anak – anak. Tapi secara umum, sebenarnya bukan cuma game ini kok yang bisa berdampak buruk buat kita. So, menurut
penulis, apakah game khususnya PUBG itu haram?
Secara khusus, melihat realita yang
ada, game – game seperti PUBG dan Mobile
Legend termasuk yang haram. Sebab banyak pemain yang menggunakan kata kotor
dan menghina player lainnya (secara
lisan maupun tulisan) yang tentunya perilaku tersebut menular ke player lain dan dari pihak perusahaan game-nya sendiri kayak nggak ada usaha
buat menghilangkan permasalahan moral tersebut dan terkesan hanya nyari untung
doang. Akan tetapi, jika dipandang secara keseluruhan apakah game itu haram
atau haram ya tergantung dari konten yang ada dalam game tersebut dan diri kita
masing – masing. Kalau kontennya negatif dan kita cenderung berlebihan yang
bikin Ahklak atau perilaku kita buruk, suka menghina dan menggunakan kata –
kata kotor dan lain - lain, khususnya lupa beribadah maka game tersebut haram buat kita dan sebaiknya ditinggalkan. Karena
jelas, Allah SWT melarang atau mengharamkan yang buruk – buruk dan menghalalkan
yang baik – baik. Atau seperti halnya
minuman keras dilarang karena lebih banyak dan besar keburukan atau dampak
negatifnya jika dibandingkan dengan dampak positifnya. Allahualam. Semoga dengan ini kita
bisa jadi gamers yang lebih bijak
dalam menilai dan memilih ya . . :-)